Giring Ganesha: Dari Eks Vokalis Nidji ke Kursi Wakil Menteri, Penuh Kontroversi

Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Lodewijk F Paulus (kiri) berbincang dengan Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha (tengah) dan Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto (kanan) sebelum mengikuti foto bersama usai pelantikan wakil menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2024. Presiden Prabowo Subianto melantik 56 wakil menteri Kabinet Merah Putih periode 2024-2029. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Lodewijk F Paulus (kiri) berbincang dengan Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha (tengah) dan Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto (kanan) sebelum mengikuti foto bersama usai pelantikan wakil menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2024. Presiden Prabowo Subianto melantik 56 wakil menteri Kabinet Merah Putih periode 2024-2029.

Exactnetworthe.com, Jakarta – Musisi dan politikus, Giring Ganesha menjadi salah satu figur publik yang menjabat sebagai wakil menteri di Kabinet Merah Putih, pimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Sebagai Wakil Menteri Kebudayaan, Giring akan membantu tugas Menteri Kebudayaan Fadli Zon selama lima tahun ke depan.

Mantan vokalis Nidji itu juga mengaku sudah siap untuk menjalankan berbagai tugas dari Prabowo, usai resmi dilantik sebagai anggota Kabinet Merah Putih pada Senin, 21 Oktober 2024. “Siap laksanakan Pak Presiden,” tulis Giring di Instagram pada Selasa, 22 Oktober 2024.

Sepak terjang Giring Ganesha di dunia politik Indonesia cukup panjang, sebelum akhirnya terpilih sebagai Wakil Menteri Kebudayaan. Dia pertama kali memutuskan untuk terjun ke politik dengan mendaftarkan diri sebagai calon anggota legislatif Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada 6 September 2017.

Banting setir dari dunia hiburan ke politik, Giring kerap kali menjadi sorotan karena pernyataannya yang kontroversial. Berikut ini deretan kontroversi Giring Ganesha, eks vokalis Nidji yang kini jadi Wakil Menteri Kebudayaan.

1. ‘Dikuliahi’ Netizen Karena Salah Ejaan

Baru beberapa hari menjadi Wakil Menteri Kebudayaan, Giring telah menjadi sorotan karena dinilai membuat keterangan Instagram yang memiliki banyak kesalahan eja. Hal itu menjadi perbincangan hangat di media sosial X.

Wakil Menteri Kebudayaan baru dikuliahi ramai-ramai di Instagram karena gagal menunjukkan kemampuan berbahasa Indonesia yang baik. Sungguh ‘berbudaya’,” tulis cuitan akun X @eli*** dengan membagikan hasil tangkapan layar kolom komentar unggahan Giring yang dibantu netizen untuk memperbaiki kesalahan eja dalam keterangan unggahannya.

Menulis adalah bagian dari budaya. Mari mulai meluruskan langkah dari yang paling kecil,” tulis @rim*** pada kolom komentar unggahan Giring.

Anggota Dewan Pembina PSI Giring Ganesha tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta, Selasa, 15 Oktober 2024. Presiden Terpilih Prabowo Subianto mengundang sejumlah tokoh yang bakal menjadi Menteri, Wakil Menteri, dan Kepala Lembaga Negara. TEMPO/M Taufan Rengganis

2. Saling Sindir dengan Anies Baswedan

Pada Januari 2022 lalu, Giring terlibat saling sindir dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Perseteruan itu bermula ketika Anies mengunggah sebuah foto yang menampilkan bahwa ia sedang bersama band Nidji untuk melakukan cek suara di Jakarta Internasional Stadium (JIS).

Unggahan Gubernur Anies tersebut mengundang respons dari Giring selaku mantan vokalis band tersebut. Giring lantas membalas unggahan Anies tersebut dengan memposting sebuah video yang menunjukan bahwa ia sedang bernyanyi bersama beberapa warga.

Dalam unggahannya tersebut, Giring menyebutkan bahwa sound system terbaik di dunia adalah suara rakyat dan tak perlu pakai uang triliunan. Di samping itu, Giring juga menyindir Anies dengan sebutan Firaun.

Seperti diketahui, Firaun adalah sebuah gelar yang disematkan kepada penguasa Mesir Kuno. Firaun diidentikan dengan seorang penguasa yang gemar membangun hal-hal yang besar, megah, dan monumental.

Dalam konteks politik Indonesia, lontaran Firaun seringkali berkonotasi negatif dan digunakan untuk menyerang lawan politik. Sebelumnya, pada 2017, Anies pernah menyatakan bahwa seseorang yang hanya membangun kota sebagai Firaun dan sekarang gantian Giring yang menyatakan hal tersebut.

3. Deklarasi Bakal Jadi Capres

Giring Ganesha mencalonkan diri jadi presiden 2024. (Instagram – @giring)

Setelah gagal menjadi anggota legislatif pada Pemilu 2019, pada 2020 lalu Giring pernah mendeklarasikan diri akan maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024. Saat itu dia mengatakan pencalonan tersebut berangkat dari keinginan melibatkan diri dalam politik nasional dan ikut menentukan arah masa depan Indonesia.

Tak lama setelahnya, billboard bergambar Giring dengan tulisan ‘Giring untuk Presiden 2024’ tersebar di sejumlah titik di berbagai daerah, seperti Riau dan Solo. Dia pun menyatakan komitmennya untuk maju sebagai presiden dalam Pilpres 2024.

“Saya, Giring Ganesha, akan mencalonkan diri sebagai Presiden Republik Indonesia pada 2024. Izinkan dan beri kesempatan kepada saya untuk melayani seluruh rakyat,” kata Giring dalam konferensi pers virtual, Senin, 24 Agustus 2020.

Keputusan Giring mendapatkan beragam respons dari warganet. Sebagian menyambut baik, sebagian lagi kurang setuju dengan keputusan Giring untuk maju di Pilpres 2024. Mereka menilai Giring terlalu terburu-buru untuk bisa menjadi orang nomor satu di Indonesia.

Kalau memang benar maju, saya pikir ini terburu-buru,” tulis akun @bene***. “Coba jadi RW aja dulu deh jangan ketinggian nanti masuk angin,” tulis akun @del***.. “Ambisi giring ini hampir mirip dengan ambisi kanye west di pilpres USA,” tulis akun @emh***. “Di mana logikanya, nyalon jadi DPR RI aja ga kepilih ini mau jadi presiden,” tulis akun @dod***.

Dua tahun setelah deklarasi itu, Giring menyatakan mundur sebagai calon presiden pada Pilpres 2024. Dia mengaku telah berkeliling nusantara untuk mewujudkan cita-citanya. Namun fakta yang didapatkan tidak sesuai harapan. “Maka hari ini dengan penuh kesadaran saya Haji Giring Ganesha Djumaryo mengumumkan mundur dari pencapresan,” kata dia saat konferensi pers, Kamis, 24 Februari 2022.

Post Comment