Tegakkan Keadilan! Polisi Tetap Usut Pria Paksa Siswa Menggonggong Meski Sudah Ada Damai

Datangi Polrestabes Surabaya, Orang Tua Murid SMA Kristen Gloria 2 Tolak  Aksi Premanisme yang Dilakukan Pengusaha Hiburan Malam - Suara Merdeka  Surabaya
Kepolisian berjanji akan tetap mengusut kasus keributan di SMA Kristen (SMAK) Gloria 2 Surabaya.

Surabaya, exactnetworthe.com — Kepolisian berjanji akan tetap mengusut kasus keributan di SMA Kristen (SMAK) Gloria 2 Surabaya meski kedua pihak yang berseteru sudah sepakat untuk berdamai. Pasalnya, pihak sekolah tetap ingin menempuh jalur hukum.
Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Dirmanto mengatakan, antara pelaku yakni IV, dengan korban EN dan keluarganya, sebenarnya sudah sepakat untuk berdamai.

“Sekali lagi saudara I (IV) dan saudara W [orang tua EN] ini sudah melakukan perdamaian terkait dengan peristiwa itu. Mereka saling memahami kesalahan masing-masing dan sudah saling memaafkan,” kata Dirmanto di Mapolrestabes Surabaya, Rabu (13/11).

Meski demikian kasus hukum ternyata tetap berlanjut. Pasalnya, SMAK Gloria 2, tempat korban bersekolah bersikukuh membawa permasalahan ini ke jalur hukum.

“Pihak sekolah ini dari SMAK Gloria 2 ini terus mendesak agar Polrestabes Surabaya melakukan proses lanjut, terkait dengan kejadian ini. Dan sekarang ini kita juga terus melakukan pendalaman,” katanya.

Saat ini polisi terus mendalami kasus tersebut. Hal itu dilakukan berdasarkan laporan dari pihak sekolah ke Polrestabes Surabaya. Laporan itu diterima sebagai aduan masyarakat Nomor LPM/1121/X/2024/SPKT/POLRESTABES SURABAYA.

“Kita terus melakukan pendalaman-pendalaman terkait dengan peristiwa ini, konstruksi hukumnya seperti apa, konstruksi peristiwa ini seperti apa, sehingga nanti kita bisa melakukan langkah-langkah berikutnya,” ucapnya.

Setidaknya polisi sudah memeriksa delapan orang saksi dalam kasus ini. Yaitu IV, orang tua korban, guru dan sekuriti di SMAK Gloria 2. Merka juga akan meminta keterangan para ahli.

“Ya kemungkinan nanti masih ada beberapa yang kita lakukan pemeriksaan, mungkin juga dari beberapa ahli akan kita panggil nanti,” kata dia.

Sebelumnya, keributan di salah satu sekolah di Surabaya, Jawa Timur, belakangan viral di media sosial. Peristiwa itu disebut terjadi di SMA Kristen (SMAK) Gloria 2 Surabaya. Dalam video yang beredar seorang pria dewasa terluhat membentak-bentak salah seorang siswa atau anak di bawah umur. Dia bahkan menyuruh anak itu bersujud dan menggonggong.

Salah seorang sekuriti di SMAK Gloria 2, Kaslan mengatakan, peristiwa itu terjadi Senin (21/10) sore, saat para siswa pulang sekolah.

“Kejadiannya jam 16.00 WIB setelah pulang sekolah,” kata Kaslan, Selasa (12/11).

Diketahui, pria inisial IV tiba di SMA Kristen Gloria 2 bersama sekelompok orang. Mereka mencari keberadaan seorang siswa berinisial EN. IV disebut tidak terima anaknya, yakni AL, yang bersekolah di SMA Cita Hati Surabaya diejek EN, saat bertanding basket di sebuah mal di Surabaya.

“Saling ejek di lapangan kemudian di [berlanjut] media sosial,” ucapnya.

Saat itu, IV meminta EN untuk meminta maaf, dengan memaksa bersujud hingga menggonggong. Sejumlah guru, sekuriti bahkan bhabinkamtibmas setempat berusaha menengahi.

Atas keributan itu, SMA Kristen Gloria 2, melalui salah seorang gurunya kemudian membawa peristiwa itu ke jalur hukum Kamis (28/10). Laporan itu diterima sebagai aduan masyarakat bernomor LPM/1121/X/2024/SPKT/POLRESTABES SURABAYA.

Kuasa Hukum SMAK Gloria 2 Sudiman Sidabuke mengatakan, IV diadukan atas dugaan perbuatan tidak menyenangkan dan pemaksaan kehendak dengan pasal 335 KUHP. Selain IV diadukan karena memasuki sekolah tanpa izin dan melontarkan suara keras dengan nada mengancam. Dia juga mengambil ID Card guru hingga menunjuk-nunjuk penuh amarah.

Langkah hukum ini diambil SMAK Gloria 2 agar menciptakan keamanan dan perlindungan bagi siswa-siswi serta tenaga pendidik.

“Kita serahkan kepada pihak kepolisian dan tetap melaporkan persoalan yang kedua,” kata Sudiman. 

Post Comment